B13 rotary
Mesin bagaikan nyawa dalam sebuah mobil. Tanpa mesin, tentu saja kendaraan tidak bisa berfungsi dan berjalan sebagaimana fungsinya. Biasanya, mesin mobil menggunakan jenis mesin pembakaran dalam yang terdiri atas beberapa jenis. Dua jenis yang familiar digunakan pada mobil adalah mesin piston dan mesin rotary atau biasa dikenal juga dengan istilah mesin Wankel.
Mesin piston ini adalah jenis mesin yang paling umum digunakan pada mobil. Bentuknya berupa rangkaian piston, silinder blok, silinder head, dan juga crankshaft. Piston melakukan gerakan naik turun sehingga terbentuklah siklus kerja mesin. Nantinya, tenaga hasil pembakaran diteruskan ke crankshaft.
Sedangkan mesin rotary sebenarnya sangat sedikit digunakan. Produsen mobil yang masih memproduksi mobil dengan mesin rotary adalah Mazda. Beberapa seri mobil keluaran Mazda dilengkapi dengan mesin rotary atau mesin Wankel. Jika mesin piston melakukan gerakan naik turun agar menghasilkan energi, seperti namanya, mesin rotary menghasilkan energi dari gerakan berputar.
Keduanya memiliki perbedaan yang sangat signifikan, dari bentuk hingga cara kerjanya. Perbedaan cara kerja ini mempengaruhi performa mobil yang ditanami mesin tersebut termasuk ukuran, berat mesin, hingga efisiensi bahan bakar serta emisi atau gas buang yang dihasilkan oleh masing-masing mesin.
Cara kerja mesin piston dilakukan dengan empat tahapan umum yaitu yang pertama adalah pengisapan gas campuran bensin dan udara ke dalam silinder. Pada saat proses tersebut berlangsung, piston bergerak turun untuk mengisap gas tersebut dan memberi ruang untuk gas memenuhi isi silinder. Kemudian piston bergerak naik untuk memberi kompresi pada gas berisi udara dan bahan bakar sehingga terjadi pembakaran dengan bantuan busi yang melakukan penyalaannya. Piston bergerak lagi ke bawah karena didesak gas hasil pembakaran yang memiliki suhu serta tekanan yang tinggi dan terakhir, gas sisa hasil pembakaran tersebut dibuang ke luar silinder. Siklus tersebut berlangsung berulang-ulang dan terus menerus selama mesin dijalankan.
Perbedaan mencolok terletak pada langkah kerjanya. Mesin piston terdapat dua jenis langkah kerja dalam satu siklus yaitu dua langkah kerja dan empat langkah kerja. Sedangkan dalam satu siklus putaran, mesin rotary bisa melakukan tiga langkah kerja. Artinya, mesin rotary dapat menghasilkan tenaga sebanyak enam kali lebih cepat dibandingkan motor bakar empat langkah dalam sekali putaran serta tiga kali lebih cepat dibanding motor bakar dua langkah dalam satu putaran penuh mesin.
Karena hal tersebut juga, dimensi mesin rotary menjadi relatif lebih kecil dibandingan mesin piston dengan tenaga yang sama. Sehingga meskipun kapasitasnya kecil, mesin rotary bisa menghasilkan tenaga yang lebih besar dibandingkan dengan mesin piston.
Mesin rotary cenderung lebih boros bahan bakar bila dibandingkan dengan mesin piston biasa. Mesin rotary bisa mengonsumsi bahan bakar hingga 1:7. Tak hanya itu, mesin rotary juga menghasilkan emisi gas buang lebih tinggi dibandingkan dengan mesin piston biasa. Hingga saat ini, penelitian masih terus dikembangkan untuk membuat mesin rotary lebih hemat dan juga ramah lingkungan.
keren
ReplyDeletebagus mas
ReplyDeleteAsiiaaaaapp
ReplyDeleteGils gils
ReplyDeleteSiap mas
ReplyDeleteKeren mas
ReplyDeleteKeren bgt bgt bgt bgt bgt bgt bgt bgt
ReplyDeletemantap sekali
KEREN MASssssssSSSS
ReplyDeleteKok cc kecil hp bisa besar?
ReplyDelete